Rabu, 30 November 2011

Seni menata hati dalam bergaul

Seni Menata Hati dalam Bergaul

Oleh : K.H. Abdullah Gymnastiar

Pergaulan yang asli adalah pergaulan dari hati ke hati yang penuh keikhlasan, yang insya Allah akan terasa sangat indah dan menyenangkan. Pergaulan yang penuh rekayasa dan tipu daya demi kepentingan yang bernilai rendah tidak akan pernah langgeng dan cenderung menjadi masalah.

1. Aku Bukan Ancaman Bagimu

Kita tidak boleh menjadi seorang yang merugikan orang lain, terlebih kalau kita simak Rasulullah Saw. bersabda, "Muslim yang terbaik adalah muslim yang muslim lainnya selamat/merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya." (HR. Bukhari)

Hindari penghinaan
Apapun yang bersifat merendahkan, ejekan, penghinaan dalam bentuk apapun terhadap seseorang, baik tentang kepribadian, bentuk tubuh, dan sebagainya, jangan pernah dilakukan, karena tak ada masalah yang selesai dengan penghinaan, mencela, merendahkan, yang ada adalah perasaan sakit hati serta rasa dendam.

Hindari ikut campur urusan pribadi
Hindari pula ikut campur urusan pribadi seseorang yang tidak ada manfaatnya jika kita terlibat. Seperti yang kita maklumi setiap orang punya urusan pribadi yang sangat sensitif, yang bila terusik niscaya akan menimbulkan keberangan.

Hindari memotong pembicaraan
Sungguh dongkol bila kita sedang berbicara kemudian tiba-tiba dipotong dan disangkal, berbeda halnya bila uraian tuntas dan kemudian dikoreksi dengan cara yang arif, niscaya kita pun berkecenderungan menghargainya bahkan mungkin menerimanya. Maka latihlah diri kita untuk bersabar dalam mendengar dan mengoreksi dengan cara yang terbaik pada waktu yang tepat.

Hindari membandingkan
Jangan pernah dengan sengaja membandingkan jasa, kebaikan, penamplan, harta, kedudukan seseorang sehingga yang mendengarnya merasa dirinya tidak berharga, rendah atau merasa terhina.

Jangan membela musuhnya, mencaci kawannya
Membela musuh maka dianggap bergabung dengan musuhnya, begitu pula mencaci kawannya berarti memusuhi dirinya. Bersikaplah yang netral, sepanjang diri kita menginginkan kebaikan bagi semua pihak, dan sadar bahwa untuk berubah harus siap menjalani proses dan tahapan.

Hindari merusak kebahagiannya
Bila seseorang sedang berbahagia, janganlah melakukan tindakan yang akan merusak kebahagiaanya. Misalkan ada seseorang yang merasa beruntung mendapatkan hadiah dari luar negeri, padahal kita tau persis bahwa barang tersebut buatan dalam negeri, maka kita tak perlu menyampaikannya, biarlah dia berbahagia mendapatkan oleh-oleh tersebut.

Jangan mengungkit masa lalu
Apalagi jika yang diungkit adalah kesalahan, aib atau kekurangan yang sedang berusaha ditutupi.

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kesalahan yang sangat ingin disembunyikannya, termasuk diri kita, maka jangan pernah usil untuk mengungkit dan membeberkannya, hal seperti ini sama dengan mengajak bermusuhan.

Jangan mengambil haknya
Jangan pernah terpikir untuk menikmati hak orang lain, setiap gangguan terhadap hak seseorang akan menimbulkan asa tidak suka dan perlawanan yang tentu akan merusak hubungan. Sepatutnya kita harus belajar menikmati hak kita, agar bermanfaat dan menjadi bahan kebahagiaan orang lain.

Hati-hati dengan kemarahan
Bila anda marah, maka waspadalah karena kemarahan yang tak terkendali biasanya menghasilkan kata dan perilaku yang keji, yang sangat melukai, dan tentu perbuatan ini akan menghancurkan hubungan baik di lingkungan manapun. Kita harus mulai berlatih mengendalikan kemarahan sekuat tenaga dan tak usah sungkan untuk meminta maaf andai kata ucapan dirasakan berlebihan.

Jangan menertawakannya
Sebagian besar dari sikap menertawakan seseorang adalah karena kekurangannnya, baik sikap, penampilan, bentuk rupa, ucapan dan lain sebagainya, dan ingatlah bahwa tertawa yang tidak pada tempatnya serta berlebihan akan mengundang rasa sakit hati.

Hati-hati dengan penampilan, bau badan dan bau mulut
Tidak ada salahnya kita selalu mengontrol penampilan, bau badan atau mulut kita, karena penampilan atau bau badan yang tidak segar akan membuat orang lain merasa terusik kenyamanannya, dan cenderung ingin menghindari kita.

2. Aku menyenangkan bagimu
Wajah yang selalu cerah ceria
Rasulullah senantiasa berwajah ceria, beliau pernah besabda, "Janganlah terlalu membebani jiwamu dengan segala kesungguhan hati. Hiburlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu, sebab bila hati terus dipaksakan memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta". (Sunan Abu Dawud).

Senyum tulus
Rasulullah senantiasa tersenyum manis sekali dan ini sangat menyenangkan bagi siapapun yang menatapnya. Senyum adalah sedekah, senyuman yang tulus memiliki daya sentuh yang dalam ke dalam lubuk hati siapapun, senyum adalah nikmat Allah yang besar bagi manusia yang mencintai kebaikan. Senyum tidak dimiliki oleh orang-orang yang keji, sombong, angkuh, dan orang yang busuk hati.

Kata-kata yang santun dan lembut
Pilihlah kata-kata yang paling sopan dengan dan sampaikan dengan cara yang lembut, karena sikap seperti itulah yang dilakukan Rasulullah, ketika berbincang dengan para sahabatnya, sehingga terbangun suasana yang menyenangkan. Hindari kata yang kasar, menyakitkan, merendahkan, mempermalukan, serta hindari pula nada suara yang keras dan berlebihan.

Senang menyapa dan mengucapkan salam
Upayakanlah kita selalu menjadi orang yang paling dahulu dalam menyapa dan mengucapkan salam. Jabatlah tangan kawan kita penuh dengan kehangatan dan lepaslah tangan sesudah dilepaskan oleh orang lain, karena demikianlah yang dicontohkan Rasulullah.

Jangan lupa untuk menjawab salam dengan sempurna dan penuh perhatian.

Bersikap sangat sopan dan penuh penghormatan
Rosulullah jikalau berbincang dengan para sahabatnya selalu berusaha menghormati dengan cara duduk yang penuh perhatian, ikut tersenyum jika sahabatnya melucu, dan ikut merasa takjub ketika sahabatnya mengisahkan hal yang mempesona, sehingga setiap orang merasa dirinya sangat diutamakan oleh Rasulullah.

Senangkan perasaannya
Pujilah dengan tulus dan tepat terhadap sesuatu yang layak dipuji sambil kita kaitkan dengan kebesaran Allah sehingga yang dipuji pun teringat akan asal muasal nikmat yang diraihnya, nyatakan terima kasih dan do’akan. Hal ini akan membuatnya merasa bahagia. Dan ingat jangan pernah kikir untuk berterima kasih.

Penampilan yang menyenangkan
Gunakanlah pakaian yang rapi, serasi dan harum. Menggunakan pakaian yang baik bukanlah tanda kesombongan, Allah Maha Indah dan menyukai keindahan, tentu saja dalam batas yang sesuai syariat yang disukai Allah.

Maafkan kesalahannya
Jadilah pemaaf yang lapang dan tulus terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain kepada kita, karena hal ini akan membuat bahagia dan senang siapapun yang pernah melakukan kekhilafan terhadap kita, dan tentu hal ini pun akan mengangkat citra kita dihatinya.

3. Aku Bermanfaat Bagimu
Keberuntungan kita bukanlah diukur dari apa yang kita dapatkan tapi dari nilai manfaat yang ada dari kehadiran kita, bukankah sebaik-baik di antara manusia adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi hamba-hamba Allah lainnya.

Rajin bersilaturahmi
Silaturahmi secara berkala, penuh perhatian, kasih sayang dan ketulusan walaupun hanya beberapa saat, benar-benar akan memiliki kesan yang mendalam, apalagi jikalau membawa hadiah, insya Allah akan menumbuhkan kasih sayang.

Saling berkirim hadiah
Seperti yang telah diungkap sebelumnya bahwa saling memberi dan berkirim hadiah akan menumbuhkan kasih sayang. Jangan pernah takut miskin dengan memberikan sesuatu, karena Allah yang Maha Kaya telah menjanjikan ganjaran dan jaminan tak akan miskin bagi ahli sedekah yang tulus.

Tolong dengan apapun
Bersegeralah menolong dengan segala kemampuan, harta, tenaga, waktu atau setidaknya perhatian yang tulus, walau perhatian untuk mendengar keluh kesahnya.

Apabila tidak mampu, maka do’akanlah, dan percayalah bahwa kebaikan sekecil apapun akan diperhatikan dan dibalas dengan sempurna oleh Allah.

Sumbangan ilmu dan pengalaman
Jangan pernah sungkan untuk mengajarkan ilmu dan pengalaman yang dimiliki, kita harus berupaya agar ilmu dan pengalaman yang ada pada diri kita bisa menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain.

Insya Allah jikalau hidup kita penuh manfaat dengan tulus ikhlas maka, kebahagiaan dalam bergaul dengan siapapun akan terasa nikmat, karena tidak mengharapkan sesuatu dari orang melainkan kenikmatan kita adalah melakukan sesuatu untuk orang lain. Semata karena Allah Swt

Sabtu, 26 November 2011

SENYUM HAMASAH...






 
img1.gif
img2.gif
………………………..
Senyumlah seperti Rasulullah
Senyumnya bersinar dengan cahaya
Senyumlah kita hanya karena Allah
Itulah senyuman bersedekah
……………………….

     Mendengar bait Senyum-nya Raihan mengingatkan saya pada aktivitas yang susah gampang : tersenyum. Dalam keadaaan tenang, senyum tak usah kita hadirkan. Tapi, senyum dalam keadaan susah, sangat menantang.
      Saya pernah ditegur seorang teman karena berlalu begitu saja dan hanya menatapnya kosong seperti tidak kenal padahal kami bertemu dan bertatap muka. “ Kok nggak biasanya ? Baru mikir apa ? “tanyanya setelah beberapa hari bertemu lagi. Saya bengong dengan pertanyaan itu. Kenapa ia sampai tahu kalau saya baru memikirkan sesuatu.
      Setelah saya runtut dari awal, sebabnya sederhana. Karena saya lupa tersenyum saat berjumpa itu. Ternyata, untuk senyum butuh konsentrasi. Ketika kepala tidak memberi porsi pada pertemuan itu dan melayang  pada urusan yang lain maka jadinya seperti itu. Masih untung kalau tidak konsentrasi itu membuat kita lupa tersenyum, kalu tidak konsentrasi malah membuat kita tersenyum terus, kan bahaya.!!
      Pada kasus lain, saya menjumpai suatu komunikasi muslimah yang tengah bercanda dengan tawanya yang ngakak dan sangat mengesalkan, tema pembicaraan yang sudah tidak terarah dan diramaikan intermezzo diluar batas. Pada kasus ini, pada saat kita tidak bisa mengendalikan diri maka senyum bisa menjadi tidak bermakna. Ngakak dan sampai lupa diri. Pada kondisi seperti inilah senyum menjadi melalaikan.
      Tapi, lain lagi dengan kasus yang satu ini. Saya sampai diliputi pertanyaan “ Apa salah saya ? “, ketika saya menjumpai seorang teman yang seperti sakit gigi. Diajak ngomong ini diam,  diajak bercanda diam, diajak ini diam. Repot. Perasaan bersalah ternyata terbawa sampai kerumah dan semua membuat saya merasa tidak enak . Mau minta maaf nggak tahu saya salah apa. Mau tanya apa salah saya, nggak ada kesempatan ( wong diam saja ). Mau diam saja, saya juga mikir.
        Sebagai orang yang mengenalnya, saya bisa menebak kalau dia sedang bermasalah . Tapi, orang yang tidak mengenal dia belum tentu bisa menduga ke arah itu dan memaklumi. Bikin repot orangkan. Dari kasus ini saya bisa menyimpulkan bahwa untuk tersenyum pun kita butuh penataan emosi. Pada saat kita tidak bisa menstabilkan emosi, yang muncul adalah prasangka. Prasangka yang akan  merepotkan dan kadang menyiksa lawn bicara. Makanya pada saat sedih, bahkan sedih banget, kita tertantang untuk tetap tegar biar nggak membuat orang berpikir yang macam-macam. Salah satunya dengan senyum itu.
         Menjadi fitrah bagi setiap manusia, semua dari kita suka pada wajah ramah dan memancarkan ketenangan. Lebih dari itu, senyum menjadi pancaran kondisi hati kita yang sebenarnya. Hati yang memancarkan keimanan, akan terpancar dari senyumannya yang teduh. Hati yang memburaikan kemaksiatan dan kekotoran akan terpancar dari senyumnya yang amburadul.
        Abbas As-Sisi mengatakan,” Senyum adalah sebuah ungkapan rasa gembira, hasil sebuah reaksi tulus yang ada didalam jiwa, menggerakkan hati, lalu memancarkan sinar pada wajah laksana pancaran sinar petir. Ekspresi wajah seseorang seolah mampu bersuara dan berbicara. Karena ia dapat tertangkap dan menorehkan kesan dalam hati, yang kemudian semakin mempererat jarak antar mereka.”
       Dalam dakwah, senyum menjadi satu awal yang sangat manis. Senyum bisa memberi kesan bahwa kita membuka diri dan menerima dengan penuh keikhlasan. Sebaliknya, tanpa senyum kita bisa ditinggal, bahkan mungkin disapa pun nggak.
      Ternyata, kita pun harus banyak belajar tersenyum. Kita belajar menata hati biar senyum kita juga lebih tertata rapi. Ada pada saat kita senang, ada juga pada saat kita susah.



SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1433 H


Jumat, 25 November 2011

SELAMAT HARI GURU


Surat cinta untuk suamiku..



Kasihku, pewarna terindah dalam hidupku..

tahukah betapa tiap pagi kulalui dengan rasa cemas melepasmu pergi, sungguh bukannya ku tak percaya pada kesetiaanmu.

Namun mungkin karena cinta ini begitu besar padamu, dan akan berakhir dengan pelukan penuh rindu ditiap senjaku..

menyambutmu dengan segenap rindu dan cintaku.

Pelipur laraku..

Aku pun tahu betapa lelah dan penat harimu, bergelut dengan rutinitas kerjamu..

Kau lalui dengan penuh keikhlasan demi aku,  demi  amanahmu dariNya..

Sungguh, katika kau lelap dalam tidurmu, aku menangis menatapmu dalam wajah lelahmu..

betapa ku hargai tiap tetesan keringatmu, bukan berapa banyak yang telah kau beri, namun berapa banyak cinta dalam tiap tetes keringatmu, dalam tiap lelahmu.. Dan aku selalu merasa cukup dengan itu..

Cintaku, labuhan hatiku..

Gandeng tanganku ke JannahNya..

Jangan segan membangunkanku di 1/3 malam terakhir, bersama kita mengarungi samudra cinta dalam lautan dzikir..

jangan pernah segan menegurku dalam tiap khilafku, aku adalah wanita bisa, ada kalanya ku berbuat salah padamu, maka bersabarlah padaku, jangan membentakku atau membiarkanku..

kau tahu aku adalah kaum yang tercipta dari tulang rusuk yang bengkok..

Tatap mataku dengan cintamu, genggam tanganku dan nasihati aku dengan lembut. kau akan menemukanku menangis dalam dekapanmu.. dan kau akan kembali memiliki hatiku..

Kasihku dunia akhirat..

Kau adalah nahkodaku, kemana kau mengarahkan haluan rumah tangga kita, disitu pula aku akan mengikutimu..

Maka jadilah imam yang baik untukku, Ajarkan aku mencintaimu karenaNya..

Ridholah padaku, maka Rabb kitapun akan Riho padaku..

Mudahkanlah jalanku ke JannahNya..

Sungguh, cintaku padamu akan bertambah seiring ketakwaanmu padaNya, dan akan berkurang dengan kemaksiatanmu pada-NYa.. Aku mencintaimu karena Allah..



(copas oase imani )

Senin, 21 November 2011

Buah hati..


Rasulullah SAW pernah bersabda “Janganlah seorang dari kamu menyerah dari memohon agar di karuniai anak…”. Imam Al-ghazali dalam risalahnya Ayuhal walad  pernah mengumpamakan proses tarbiyah anak sebagai ibarat : “ Usaha petani yang mencabuti duri-duri dan membuang tumbuhan asing dari tanamannya agar tumbuh dengan baik dan sempurna.” Dia tidak hanya untuk di lahirkan tapi lebih dari itu ,dia memiliki hak dan kewajiban yang harus bisa dipenuhi serta didukung oleh orang tua dengan sebaik-baikkya.

Allah memberikan waktu untukku,untuk mendidik seoarang anak yang belum ada dalam rahimku …dan harus ku Pergunakan waktuku ,waktu yang lama ini adalah waktu dimana proses pembentukkan sifat anakku kelak, sekarang ini,pikirkanlah bagaimana aku akan menjadi seorang ibu yang bisa menenangkan keluargaku…harus tetap berjuang agar aku dapat mengemban amanah yang sangat berharga dari Allah yakni seorang anak agar anak tersebut menjadi abrar (orang-orang yang berbakti).” berusaha tetap menyemangatiku...dan suamiku dalam penantian akan buah hati..          

Friendship...



I Thank you…dearest friend of mine,
For all your love and prayers ,
I know you are god’s gift to me ,
As proof he really cares.
‘ang tek khun’


Jika kau berteman dengan seorang teman yang memiliki rasa cinta
Maka jadilah engkau seperti orang yang penuh kasih sayang
Janganlah menghitung semua kesalahan setiap orang
Sebab kau akan tinggal sepanjang zaman tanpa teman
‘ la tahzan’


Your friendship has lightened my heart…
And warmed my soul
For me, A friend is flower that never fades…

“ Jika hari ini, esok dan lusa adalah jejak-jejak pencipta sejarah masa depan , maka aku takkan mundur sejengkalpun ,walau sering khilaf dan futur. Ingati dan semangatiku untuk tetap berjuang bersama, karena sahabat adalah bahan bakar motivasi Terbaik “.

sepenggal kisah dalam novel mumtaz friend karya maria elrahman


Sepanjang perjalanan menuju kampus, akupun mulai membuka lembaran demi lembaran diary Eva, semuanya tentangnya…hingga kutemukan kata-kata yang menyentuh hatiku, suatu kenyataan yang membuatku bangga padanya…keputusannya mengenakan jilbab ternyata berawal dari….

Dirumah sakit….
                  
 HARI PERTAMA…..

                    Disaat aku sedang sibuk-sibuknya merawat ibu yang di rawat di rumah sakit karena penyakit kanker darah stadium akhir, pada suatu malam… aku melihat seorang wanita berjilbab yang sedang di rawat pula yang kamarnya terletak di depan kamar ibu sedang melantunkan ayat suci Al-Qur’an, ia seorang diri, entah apa yang mendorongku untuk masuk kekamar itu…menghampirinya!, aku semakin dekat dengannya, matanya terpejam tapi bibirnya terus saja melantunkan ayat-ayat indah sampai mataku bercair dan entah kenapa aku tak ingin beranjak dari tempat itu, jiwa dan ragaku seolah terhipnotis melihat keberadaannya di ranjang putih itu, duduk di dekatnya menatap wajahnya yang sangat tenang sekali…kecantikan luarnya sangat mempesona ditambah dengan aura kecantikan jiwanya,
                   “ Maaf kakak siapa? “, Tanya seorang wanita yang berjilbab yang baru saja datang…akupun terhentak kaget, sedangkan ia tak sedikitpun menaruh curiga padaku.
                   “ Beliau mamaku…”, katanya dengan penuh kasih, akupun menatap kembali kewajah wanita yang berbaring itu membandingkan wajah wanita yang mengaku anaknya ini….SubhanALLah, maha suci Allah…mereka terlihat seperti adik kakak.
                   “ Kenapa, kakak nggak percaya dengan saya, memang mamaku masih sangat terlihat cantik…beliau selalu bilang kalau kecantikan itu datangnya dari lubuk hati yang bersih dan keindahan itu hanya milik Allah semata”, Ucapnya di iringi senyum termanis yang kulihat hari ini.
                   Aku tak bisa berkata apa-apa, tubuhku rasanya tak ingin pergi dari ruanagan ini, aku merasa tenang berada di sekitar mereka…mungkinkah mereka wanita-wanita yang terpilih di cintai Allah, aku merasa anak ini sangat terbina sekali akhlaknya, rasanya aku ingin sekali menyapa wanita yang terbaring ini, pastinya beliau sangat mulia hatinya, mempunyai anak yang sangat mencintainya.
                   “ Maaf adikku yang manis, saya sangat senang bertemu dengan kalian…saya Eva, bolehkah saya datang kesini besok, untuk menyapa ibumu “,
                   “ Saya Luthvia rahman…silahkan!, kakak boleh datang kapan saja?, semoga Allah menghendaki mama masih bersama kita disini…”, kata-katanya mengingatkanku pada ibuku sendiri…sampai kapan ibu bersamaku???, semuanya hanya Allah yang berkehendak.

                
 HARI KEDUA…
                   “ Assalamu’Alaikum Wr.Wb…”
                   “ Wa’Alaikumussalam Wr.Wb…”, mata wanita itu kini sudah terbuka, ia menjawab salamku dengan senyum manis yang pertama kali kulihat.
                  “ Maaf saya mengganggu, saya Eva “, kataku dengan hati-hati.
                  “ Eva…!Oya, Via sudah cerita pada saya tentang kamu”
                  “ Ooo..begitu ya kak…”
                  “Ada apa sayang?”
                  “ Eva baru lihat seseorang yang benar-benar berjilbab, selama ini Eva belum menemukan seseorang seperti kakak “, jawabnya tanpa ragu.
                  “ Kamu tidak boleh seperti tu, siapa saya kamu belum tahu?jangan pernah menilai seseorang dari luarnya saja karena kita tidak pernah tahu apa isi hati seseorang “, ucap wanita itu dengan tegasnya, tapi terdengar bijaksana.
                    Saya tahu itu…saya bicara seperti ini karena saya sudah sedikit tahu tentang kakak dari Via…”
                  “ Kenapa kamu tidak berjilbab”, pertanyaannya sulitku jawab
                  “ Sahabatku Fifi sudah beberapa kali mengingatkanku untuk berjilbab, tapi aku selalu bilang padanya banyak sekali wanita yang berjilbab tapi kelakuannya tak ellok ”.ceritanya mengingat Fifi sahabatnya.    
                  “ Sayangku… Jilbab itu hanyalah kain, tapi hakikat dibalik jilbab itu yang harus kita pahami…yakni perlindungan lahir batin, menjaga mata ini dari sesuatu yang bukan muhrim kita, menjaga lidah agar tidak berkata yang sia-sia senantiasa mengingat Allah SWT, lindungi telinga ini dari mendengar perkara yang tidak baik bagi kita, lindungi hidung kita dari semua yang berbau busuk, lindungi tangan ini dari sesuatu yang tidak baik, langkahkan kaki ini untuk menuju kabaikan, jagalah fikiran ini dari suatu fikiran yang mengundang maksiat…senantiasa jagalah hati kita dari sesuatu selain Allah maka jilbab yang kita pakai akan menyinari hati ini dan itulah hakikat jilbab, Dalam surat Al-AZHAB ayat 59 yang artinya : ( Wahai Nabi ! Katakanlah kepada istri-istrimu , anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin , “ Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya  keseluruh tubuh mereka . “ yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk di kenali , sehingga mereka tidak diganggu . Dan Allah Maha Pengampun , Maha penyayang )   “ .
                  Akupun hanya terdiam mendengarkan itu semua.

                
 HARI KETIGA…
                  Kulihat…di ruangan kak syifa banyak sekali orang  yang berdatangan, akupun ikut mengerumuninya..” INNA LILLAHI WAINNA ILAIHI RAJI ‘ UN”,
                  “ Assalamu’Alaikum kak Eva”, Via masih bisa menyapaku dengan senyuman hangatnya sedangkan ibunya telah pergi meninggalkannya.
                  “ WA’Alaikumussalam..”, aku menatapnya dan kemudian memeluknya.
                  “ La tahzan!!mama tidak ingin kepergiannya ditangisi tapi di ambil hikmahnya…jujur aku sangat kehilangannya…sangat!!”. Air matanyapun menetes tapi segera di hapusnya
                  “ Ini untuk kakak “,
                  “ Apa ini?”
                  “ Semoga kakak bisa menerimanya dan mempergunakannya dengan baik” , akupun kembali memeluk anak itu dengan kasih…iapun membalasku dan aku merasakan kehangatan seorang adik yang butuh kasih sayang seorang kakak.
                  Hadiah yang diberikan untukku dari kak Syifa kubawa pulang…kini giliran kak Elin yang menjaga ibu dan aku istirahat di rumah….
                  Mulailah aku membuka hadiah yang terbungkus dengan warna hijau…buku LA TAHZAN dan jilbab berwarna hijau…sangat manieees sekali, aku kembali menangis teringat akan percakapanku kemarin denganya, ada selembar kertas yang ditulis untukku darinya, ya Allah ia sangat menghargaiku sekali padahal aku bukanlah siapa-siapa tapi kenapa di hari terakhirnya ia malah mengingatku dan memberikan ini semua untukku…
           

Untuk Eva..Semoga Allah Selalu mencintaimu….

Duhai sayangku..ingatlah akan suatu hari dimana seluruh manusia akan di bangkitkan ketika di tiup sangkakala yang kedua ,pada saat roh-roh manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan di kumpulkan dalam satu padang yang tiada batas ,yang tanahnya dari logam yng panas tiada rumput maupun tumbuhan ketika tuju matahari didekatkan di atas kepala kita namun keadaan gelap gulita, ketika seluruh manusia ketakutan ,ketika ibu tidak memperdulikan ananknya,anak tidak memperdulikan ibunya,sanak saudara tidak kenal satu sama lain lagi antara satu sama lain bisa menjadi musuh lantaran satu kebaikan lebih berharga dari segala sesuatu yang ada di alam ini, ketika manusia berbaris dengan barisan yang panjang dan masing-masing hanya memperdulikan nasib dirinya,
dan pada saat itu ada yang berpeluh karena rasa takut yang luar biasa hingga tenggelam dirinya akibat peluh yang banyak,, dan bermacam-macam rupa-rupa bentuk manusia yang tergantung amalannya , ada yang melihat ketika hidupnya namun buta ketika di bangkitkan, ada yang berbentuk seperti hewan, ada yang berbentuk seperti syaithan , semuanya menangis…menangis karena hari itu Allah SWT Murka.. belum pernah Allah SWT murka sebelum dan sesudah hari itu . Hingga ribuan Tahun manusia dibiarkan Allah SWT di padang mahsyar yang panas membara hinggalah sampai ketimbangan mizan .Hari itulah di panggil hari hisab…Duhai sayangku, bila kita tidak berusaha untuk beramal pada hari ini, entah dengan apa nanti kita akan menjawab bila kita di tanya oleh yang maha Perkasa ,Yang Maha Besar , YANG Maha Kuat , Yang Maha Agung…ALLAH SWT.
Jabir bin Abdillah rahimahullahu mengatakan , Rasulullah SAW bersabda :
“ Barang siapa yang yang memiliki tiga orang anak perempuan yang dia jaga,    ,dia cukupi dan dia beri mereka kasih sayang , maka baginya surga. “ seseorang bertanya, “ Dua anak perempuan juga , Wahai Rasulullah ? “ Beliau menjawab, Dan dua juga. “
Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma juga meriwayatkan dari beliau SAW :“ Tidaklah seorang muslim yang memiliki dua anak perempuan yang telah dewasa lalu ia berbuat baik pada keduanya , kecuali mereka berdua akan menyebabkannya masuk ke dalam surga.”
“ Barang siapa yang diberi cobaan dengan anak perempuan kemudian ia berbuat baik pada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka .” ( Hr. Bukhori )
Duhai sayangku…ingatlah akan itu , jangan biarkan dirimu terbelenggu dalam kemewahan dunia…biarkan dirimu memuliakan kedua orang tuamu dengan segala kebaikanmu…mulai hari ini, insafkan akan hati , muhasabahlah akan diri dan memohon petunjuk Illahi , karena bisa menjanjikan sinar kebahagian ABADI.

~ SYIFA~
Yang mencintaimu karena Allah

          Ya Allah, ampuni hambamu ini…terima kasih Atas segala hikmah yang Engkau berikan padaku, Engkau telah mempertemukan seseorang yang sangat menyentuh kehidupanku, Izinkan aku mencintai wanita muslimah itu agar aku selalu mencintai-Mu . Sungguh cinta ini karena kecintaanku pada-Mu , berikan setitik keistiqomahan di hati ini untuk menjadi pilihan-Mu…sampai maut ini menjemputku…Aamien.

Therefore, don’t drown in ur doubtful , fear ,  time-wasted,and less confidence, those are only make you left behind. As Moslem, agent of change  , we should stand up tall, create future vision and mission , tighten the ukhuwah , and together in jama’ah.
 
         Sampai disini kata-kata yang menyentuh batinku…perubahanya berawal dari sini, ia memutuskan untuk memakai jilbab..pakaian taqwa seorang muslimah, semoga Allah menerima ketulusannya Mencintai-Mu…tempatkanlah sahabatku ini disisi-Mu yang paling nyaman dan aku berharap bisa menjadi sepertinya…yang selalu mencinta-Mu sampai detik-detik terakhirnya ia masih melantunkan asma-Mu.

Menit-menit yang Berharga dalam hidup..


Menit-menit yang sangat berharga dalam hidup…

Rasululah SAW bersabda : “ Rabb kita turun disetiap malam ke langit yang terendah , yaitu saat sepertiga malam terakhir , maka Dia berfirman : “ Siapa yang berdo’a kepadaKu maka Aku kabulkan , siapa yang meminta kepadaKu maka Aku berikan kepadanya, dan siapa yang meminta ampun kepadaKu maka Aku ampunkan untuknya” . (HR.Al-bukhori )

Dan Amr bin Ibnu Abasah mendengar Nabi SAW bersabda : “ Tempat yang paling mendekatkan seseorang dengan Tuhannya adalah saat ia dalam sujudnya dan jika ia bangun melaksanakan shalat pada sepertiga malam yang akhir . karena itu , jika kamu mampu menjadi orang yang berdzikir kepada Allah pada saat itu maka jadilah. “(HR.At-Tarmidzi dan Ahmad).

Hadits Abdullah bin Amr Ibnul Ash RA, bahwa ada seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya para muadzin telah mengungguli kita “, maka Rasulullah SAW bersabda: “ Ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh para Muadzin itu dan jika kamu selesai (menjawab),maka memohonlah,kamu pasti diberi.” (HR.Abu daud dan Ibnu hibban).

Dan hadits Ibnu Abbas RA,ia berkata: “ Rasulullah  Saw membuka tabir (ketika beliau sakit), sementara orang-orang sedang berbaris (shalat) dibelakang abu bakar RA, maka Rasulullah SAW bersabda :
“Wahai sekalian manusia , sesungguhnya tidak tersisa dari mubasysyirat nubuwwah (kabar kegembiraan lewat kenabian) kecuali mimpi baik yang dilihat oleh seseorang muslim atau diperlihatkan untuknya. Ingatlah bahwasannya aku dilarang untuk membaca Al-qur’an ketika ruku’ atau ketika sujud. Adapun didalam ruku’, maka agungkanlah Allah dan adapun didalam sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdo’a, sebab hal itu pantas dimaqbulkan bagi kamu semua.”(HR.Muslim)

Dalam kitab Al-Jawabul kafi dijelaskan : “…Jika doa itu disertai dengan hadirnya kalbu dan dalam penuh khusyu’ terhadap apa yang diminta, dan bertepatan dengan salah satu dari waktu-waktu ijabah yang enam itu, yaitu :
1.sepertiga akhir dari waktu malam, 2. ketika Adzan, 3.Waktu antara adzan dan iqamah, 4.Setelah shalat-shalat fardhu, 5. Ketika imam naik keatas mimbar pada hari jum’at sampai selesainya shalat jum’at pada hari itu, 6. Waktu terakhir setelah Ashar.

# Diantara kita ada seorang Rasul yang membacakan Kitab-Nya ketika kilauan fajar telah menyingsing, Beliau melewati malam hari dengan menjauhkan lambungnya dari peraduan yakni saat orang-orang kafir merasa berat untuk meninggalkannya. Nikmatnya tidur telah melalaikanmu untuk meraih kemuliaan dalam hidup ini juga kenikmatan-kenikmatan yang ada dalam surga padahal disurga engkau hidup kekal dan tak akan pernah mati dan akan mendapat berbagai kenikmatan serta semua yang menyenangkan, Bangunlah dari tidurmu sebab ada sesuatu yang jauh lebih baik daripada tidurmu yakni shalat tahjjud dan membaca Al-Qur’an.