Adalah engkau dia yang kurindu tuk menjadi bunga di hatiku,
Menjadi peneduh kalbu diperjalananku,diperjalananku....r
Tibalah waktu yang lelah kurindu tuk selalu bersama denganmu..
Telah terbuka pintu itu...akad telah terucap sudah..
Dinda,marilah melangkah...dinda temanilah aku disetiap detikku dengan do'a muuuu..
Bila terpisahkan waktu tetaplah disini didalam hatikuuu..didalam hatiku.
(Sambil nyanyi nasyid seismic)
Hmm...Indahnya jika seorang istri disenandungkan nasyid ini oleh suaminya,pastinya tersipu malu dan senyum pelangi terpancar menawan dan hatipun yang bergetar dibuatnya, merasakan sentuhan cinta dari belahan jiwanya yang telah memilihnya sebagai sahabat setia didunia menuju akhirat.
Dalam setiap nafas kehidupan,perjalanan cinta yang bersemi dalam mahligai sebuah keluarga mengalir begitu indahnya dengan peranan seorang istri maupun suami yang sesuai dengan porsinya masing-masing.
Suami gombal???apa sih???
hmm..aku lebih suka dengan sebutan suami romantis.Sama nggak sih pengertiannya???menurutku sih sama,intinya adalah seorang suami yang dapat merayu istrinya,entah itu dengan kata-kata indah,hadiah,atau kejutan-kejutan yang mampu membuat istrinya semakin cinta dan sayang.kalo menurut kamu???hmm...
Temanya suami gombal alias suami romantis,ada pengalaman pribadi yang menggelitik jiwaku untuk lebih bijaksana dalam memposisikan diri sebagai seorang istri.
Kisahnya seperti ini....
Pada suatu hari aku bertemu dengan seorang istri yang kebetulan istri dari teman suamiku.Pagi itu,kita dipertemukan,ini bukan pertama kali aku melihatnya melainkan kedua kalinya setelah pernikahannya,kita berdua tidak saling kenal,tapi suami-suami kita sering curhat tentang istrinya masing-masing,hanya sebatas cerita yang biasa-biasa saja.Entah kenapa, kamiberdua merasa klik,sehingga pembicaraanpun mengalir indah..banyak kesamaan yang bisa kami share saat itu.Dari mulai belum diberikan kesempatan untuk menjadi seorang ibu,masih mahaasiswi,dll.Tapi dibalik itu semua kami berdua berusaha untuk memetik hikmahnya bahwa kita harus fokus dengan status kami yang masih menjadi mahasisiwi,makanya Allah belum memberikan anugerah terindah seorang anak.kami adalah istri-istri yang memberanikan diri untuk menikah pada saat kuliah.
Waktu terasa begitu cepat,seketika itu rasanya aku dan seperti seorang sahabat yang dengan mudahnya berbagi cerita,apalagi dengan dirinya..tak henti-hentinya berkisah.Dari awal aku melihatnya pada acara pernikahannya yang terpisah dengan pengantin ikhwannya,sudah terpancar sedikit karakternya yang berbeda dengan suaminya yang sedikit pendiam.Hmm..akupun terkesima saat ia melontarkan kata-kata ini:
" Suamimu romantis nggak???" ,Akupun tersenyum dan menggelengkan kepala.
" Tapi pasti dirimu yang romantis ", ucapnya menebak dan akupun tersenyum kembali mengiyakan ucapannya.Kurasakan ia begitu menikmati pembicaraan ini,aura bahagianya begitu terpancar.
" Kalau aku,iiih..suamiku romantis bangeeeet ".Ucapnya begitu lepas dan tulus dari hatinya,seolah aku melihat gambar LOVE dimatanya(lebay.com).Iapun melanjutkan kisah romantis suaminya,dari sebuah perhatian dalam bentuk sms dan cara-cara yang membuat istrinya tersenyum sampai memberikan hadiah kesukaannya.
Hff...seketika itu juga, perasaanku terbalik dengannya..ia yang sedang terselimuti rasa bahagia memiliki suami yang romantis,yaaah terselip sedikit iri jadinya dihati ini karena tidak merasakan hal tersebut,karena suamiku memang tak romantis.Perasaan itu tak kubiarkan lama menetap dijiwaku,langsung saja aku tampar rasa iri itu dengan kesyukuranku telah memiliki suami sepertinya,walau tidak romantis..biar aku saja yang mengajarkannya perlahan dengan romantis,batinku menenangkan diri.Setelah itupun aku tak mau kalah dengannya,aku kisahkan tentang suamiku dengan segala kebaikkannya
Hmm..dan yang paling menyentuh
hatiiku adalah ketika ingin tidur, ia selalu bilang " sayang,terima
kasih ya..sudah mau menjadi istriku dan maafkan aku yaa,aku ingin kamu
menjadi bidadariku didunia dan disyurga kelak ,I luv u cos ALLAH",
Selalu dia ucapkan itu,dan akupun tersenyum mengaminkan,dan kurasakan
nikmatNya mencintai karenaNya.
Kata-kata dari suamiku yang menurutku tidak kaku masih kusimpan,contohnya seperti ini:
"Dindaku sayang,hati ini tak mau melepaskanmu dari pandanganku,walau kau jauh bukan maksudku untuk menghambat langkahmu,tapi izinkanlah hati ini untuk melihatmu tersenyum,walau itu tertutup oleh gelapnya malam.Dindaku janganlah kamu bersedih yang membuatku menjadi sedih,tetaplah tersenyum untukku"
(4maret2011,awal-awal pernihakahan).
akupun tersentuh dengan kata-katanya yang bisa membuatku tersenyum,walau terkesan biasa namun bagi aku berbeda,karena itu bukan karakternya,ia bisa melembutkan hatiku yang sedih.Pada suatu hari, akupun pergi dan ketika aku ingin pulang, akupun mengetik pesan untuknya"sayang,kamu mau titip apa?",dengan cepatnya akupun menerima balasannya" aku tititp cintaku dibawa sampai rumah ya.".(12 september 2011). hmm..membuat semakin lebar,ingin cepat-cepat sampai rumah dan memberikan lukisan senyum diwajahku ini.
Ketika suamiku sudah sampai disekolah untuk mengajar,biasanya dia selalu memberi kabar dengan Sms,seperti ini bunyinya"sayang, aku sudah sampai sekolah",sebuah pesan yang sangat kaku,dan setelah itu tak kabar,telfonpun tidak.tapi disuatu ketika entah karena apa?ia mengirim sebuah pesan yang berbeda, begini bunyi smsnya, " Terimakasih sayang atas cintamu pada pagi ini membuatku lebih hangat dan bersemangat,terima kasih sayang atas do'amu yang membuatku selalu dalam lindunganNya".(9 november 2011).
Dan itulah pesan-pesan yang menggelitikku untuk tersenyum selama pernikahanku yang hampir setahun ini yang bertetapatan dibulan februari tanggal 13,selebihnya hanya pesan pesan singkat yang kaku.Tapi bagiku,itu bukanlah hal yang terlalu penting.Walau suamiku tak romantis,aku merasa ia mampu membuatku jatuh cinta padanya,mencintai kebaikkannya.Aku harus bisa menempatkan diri menjadi si bijaksana dalam menerima aneka sifat manusia,aku yakin..sangat yakin bahwa Allah selalu paling tahu, cara terindah untuk mewarnai setiap rasa dalam romantika keluarga,Allah memasangkan manusia dalam pernikahan untuk saling melengkapi bukan untuk saling menuntut. So,tetap lakukan hal yang terbaik untukNYA, KarenaNya, denganNya.
Pada suatu hari akupun berbincang dengan suamiku, dengan tema suami romantis,aku yang memulainya dengan gaya manjaku yang terselip sedikit emosi " sayaaang,kamu kok nggak romantis sih??",iapun tersenyum sambil merenung..hingga katapun terlontar tulus, " yaa inilah akuu, memang sudah begini pembawaannya,mau diapaain lagi"..akupun memonyongkan bibirku sambil meledeknya, " aaah nggak seru..nggak bisa romantisan",kemudian iapun menimpali. " Sayaang, dengan sikapku ini...secara tidak langsung kamu tahu siapa aku sebelumnya ". akupun terkesima dan mencari apa maksudnya dipikiranku. "hmm..maksud kamuu,dulunya nggak pernah ngerayuu cewek???".tebakku yang menatap wajah seriusnya "yaa begitulaah,akukan jutex sama cewek,hehe,"ucapnya dengan aura wajah yang sepertinya ia sedang mengingat masalalunya."Tapi nggak semuanya dinilai seperti itu yaa sayaang",ucapku sedikit mengelak statement." iya istriku yang sholihah dan cantik,itukan hanya pembicaraan tentang kita berdua,bukan orang lain ",ucapnya setelah itu mengecup keningku.
Inilah kisah yang bukan aku saja yang mengalami,tapi mungkin dikeluarga yang lain,dan sekali lagi aku meyakini diri Allah sudah punya cara terindahNya dalam memberikan pelajaran bagi kita semuanya untuk bagaimana mencintaiNya.
#Tulisan ini sudah di acc suami akuu..dan tulisan ini terinspirasi dari adikku sayang si dokter riri dalam komentnya dengan temannya,maaf ya diik..aku curi-curi perbincanganmu disalah satu statusmu...semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar